Berita / Vaksin Booster Tingkatkan Proteksi Individu
Vaksin Booster Tingkatkan Proteksi Individu
Penulis: Admin -
Kamis, 20 Januari 2022
Kamis, 20 Januari 2022 Setelah
enam bulan penyuntikan dosis primer atau dosis lengkap, akan terjadi penurunan
antibodi untuk Covid-19, sehingga vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan
proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan. Hal
tersebut disampaikan oleh dr. Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah
dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dalam keterangan persnya pada Rabu, 19 Januari
2022, di Kantor Presiden, Jakarta, yang ditayangkan langsung pada kanal YouTube
Sekretariat Presiden. “Berdasarkan
hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau
lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga
dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” ucap Reisa. Hal
tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi
Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin
Covid-19 dosis lanjutan. ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk
memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun. Reisa
menjelaskan bahwa pada tanggal 12 Januari 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) telah mengeluarkan enam merek vaksin yang disetujui untuk booster,
yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax, dan Janssen.
Selain itu, BPOM juga mengeluarkan panduan vaksinasi ketiga. “Pada
tanggal 12 Januari 2022, Badan POM juga kemudian mengeluarkan panduan padanan
vaksin yang bisa digunakan, dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama
dengan vaksin primer, atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda
dengan vaksin primer,” jelas Reisa. Kemudian
panduan tersebut dilengkapi oleh panduan dari Kementerian Kesehatan yang
disesuaikan dengan jumlah dan stok vaksin yang tersedia. Reisa menjelaskan
bahwa terdapat dua padanan vaksin untuk booster. “Bagi
penerima vaksin primer Sinovac dapat menggunakan setengah dosis Pfizer atau
setengah dosis Astrazeneca sebagai booster. Sedangkan penerima
vaksin primer Astrazeneca dapat menggunakan setengah dosis Moderna atau
setengah dosis Pfizer,” jelasnya. Berkenaan
dengan hal tersebut, pada tanggal 11 Januari 2022, Presiden Joko Widodo telah
menyetujui bahwa vaksin booster adalah gratis bagi
seluruh rakyat Indonesia dengan beberapa persyaratan. “Syaratnya adalah bagi 18 tahun ke atas, diutamakan bagi lansia dan memiliki penyakit immuni-compromized, serta wilayahnya sudah melampaui 70 persen dari target sasaran vaksinasi,” jelas Reisa. |
|
Visitasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Sunan Kalijaga Demak lolos tahap III dalam penilaian… Selengkapnya
Penyerahan Penghargaan Satyalencana Karya Satya
Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak dr. Nugroho Aris Kusuma, M.Kes menerima penghargaan Satyalencana… Selengkapnya
Tambahan Layanan Sore
Layanan Terapi Rehabilitasi Medik sekarang buka sampai sore hari Selengkapnya
|
Berita / Vaksin Booster Tingkatkan Proteksi Individu
Vaksin Booster Tingkatkan Proteksi Individu
Kamis, 20 Januari 2022 Setelah
enam bulan penyuntikan dosis primer atau dosis lengkap, akan terjadi penurunan
antibodi untuk Covid-19, sehingga vaksin booster diperlukan untuk meningkatkan
proteksi individu terutama pada kelompok masyarakat rentan. Hal
tersebut disampaikan oleh dr. Reisa Broto Asmoro selaku Juru Bicara Pemerintah
dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dalam keterangan persnya pada Rabu, 19 Januari
2022, di Kantor Presiden, Jakarta, yang ditayangkan langsung pada kanal YouTube
Sekretariat Presiden. “Berdasarkan
hasil studi, terjadi penurunan antibodi enam bulan setelah dosis primer atau
lengkap dua dosis penyuntikan, dan satu dosis jika vaksin Janssen, sehingga
dibutuhkan pemberian dosis lanjutan atau booster,” ucap Reisa. Hal
tersebut juga didukung oleh hasil kajian dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi
Nasional (ITAGI) melalui surat nomor ITAGI/SR/2/2022 mengenai kajian vaksin
Covid-19 dosis lanjutan. ITAGI menganjurkan pemberian booster untuk
memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun. Reisa
menjelaskan bahwa pada tanggal 12 Januari 2022, Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) telah mengeluarkan enam merek vaksin yang disetujui untuk booster,
yakni Sinovac-Coronavac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Zifivax, dan Janssen.
Selain itu, BPOM juga mengeluarkan panduan vaksinasi ketiga. “Pada
tanggal 12 Januari 2022, Badan POM juga kemudian mengeluarkan panduan padanan
vaksin yang bisa digunakan, dapat berupa vaksin homolog atau vaksin yang sama
dengan vaksin primer, atau pun heterolog yang merupakan vaksin yang berbeda
dengan vaksin primer,” jelas Reisa. Kemudian
panduan tersebut dilengkapi oleh panduan dari Kementerian Kesehatan yang
disesuaikan dengan jumlah dan stok vaksin yang tersedia. Reisa menjelaskan
bahwa terdapat dua padanan vaksin untuk booster. “Bagi
penerima vaksin primer Sinovac dapat menggunakan setengah dosis Pfizer atau
setengah dosis Astrazeneca sebagai booster. Sedangkan penerima
vaksin primer Astrazeneca dapat menggunakan setengah dosis Moderna atau
setengah dosis Pfizer,” jelasnya. Berkenaan
dengan hal tersebut, pada tanggal 11 Januari 2022, Presiden Joko Widodo telah
menyetujui bahwa vaksin booster adalah gratis bagi
seluruh rakyat Indonesia dengan beberapa persyaratan. “Syaratnya adalah bagi 18 tahun ke atas, diutamakan bagi lansia dan memiliki penyakit immuni-compromized, serta wilayahnya sudah melampaui 70 persen dari target sasaran vaksinasi,” jelas Reisa. Berita Terbaru
|