Berita / Perubahan Perilaku Kunci Penanganan Pandemi Berkelanjutan
Perubahan Perilaku Kunci Penanganan Pandemi Berkelanjutan
Penulis: Admin -
Sabtu, 23 Januari 2021
Sabtu, 23 Januari 2021 Tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak secara mingguan, mengalami kenaikan pada masa Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, kenaikan ini dirasa belum sebanding dengan tingkat kepatuhan rata-rata saat di awal upaya monitoring perubahan perilaku pada September dan Oktober 2020 lalu.
Juri Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan hasil monitoring perubahan perilaku yang menunjukkan rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak tingkat nasional selama penerapan PPKM. Hal itu disampaikan saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (21/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Rata-rata kepatuhan protokol kesehatan minggu lalu, cenderung meningkat dibandingkan 2 Minggu sebelumnnya. Yaitu dari 50,27 persen, menjadi 62,46 persen atau naik sebesar 12,19 persen, dalam memakai masker," jelasnya.
Untuk tingkat kepatuhan menjaga jarak, persentasenya naik, dari 35,98 persen menjadi 53,09 persen atau naik 17,11 persen. Dibandingkan kepatuhan di awal monitoring perubahan perilaku, persentasenya menembus angka 84,77 persen dalam memakai masker dan 69,04 dalam menjaga jarak.
Melihat perbandingan itu menurut Wiku, harusnya bisa menjadi cerminan bahwa upaya dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan belum tampak signifikan hasilnya. "Data ini seharusnya mampu menjadi bahan refleksi diri bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan individu maupun komunitas, serta bahan evaluasi program operasi yustisi yang sudah dilakukan aparat penegak hukum setempat," lanjutnya.
Meski efek positif dari perubahan perilaku membutuhkan waktu yang lama terhadap penurunan kasus, namun dapat menghasilkan perbaikan penanganan Covid-19 yang berkelanjutan apabila dijalankan terus menerus.
|
|
Visitasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Sunan Kalijaga Demak lolos tahap III dalam penilaian… Selengkapnya
Penyerahan Penghargaan Satyalencana Karya Satya
Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak dr. Nugroho Aris Kusuma, M.Kes menerima penghargaan Satyalencana… Selengkapnya
Tambahan Layanan Sore
Layanan Terapi Rehabilitasi Medik sekarang buka sampai sore hari Selengkapnya
|
Berita / Perubahan Perilaku Kunci Penanganan Pandemi Berkelanjutan
Perubahan Perilaku Kunci Penanganan Pandemi Berkelanjutan
Sabtu, 23 Januari 2021 Tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak secara mingguan, mengalami kenaikan pada masa Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, kenaikan ini dirasa belum sebanding dengan tingkat kepatuhan rata-rata saat di awal upaya monitoring perubahan perilaku pada September dan Oktober 2020 lalu.
Juri Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan hasil monitoring perubahan perilaku yang menunjukkan rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak tingkat nasional selama penerapan PPKM. Hal itu disampaikan saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, Kamis (21/1/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Rata-rata kepatuhan protokol kesehatan minggu lalu, cenderung meningkat dibandingkan 2 Minggu sebelumnnya. Yaitu dari 50,27 persen, menjadi 62,46 persen atau naik sebesar 12,19 persen, dalam memakai masker," jelasnya.
Untuk tingkat kepatuhan menjaga jarak, persentasenya naik, dari 35,98 persen menjadi 53,09 persen atau naik 17,11 persen. Dibandingkan kepatuhan di awal monitoring perubahan perilaku, persentasenya menembus angka 84,77 persen dalam memakai masker dan 69,04 dalam menjaga jarak.
Melihat perbandingan itu menurut Wiku, harusnya bisa menjadi cerminan bahwa upaya dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan belum tampak signifikan hasilnya. "Data ini seharusnya mampu menjadi bahan refleksi diri bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan individu maupun komunitas, serta bahan evaluasi program operasi yustisi yang sudah dilakukan aparat penegak hukum setempat," lanjutnya.
Meski efek positif dari perubahan perilaku membutuhkan waktu yang lama terhadap penurunan kasus, namun dapat menghasilkan perbaikan penanganan Covid-19 yang berkelanjutan apabila dijalankan terus menerus. Berita Terbaru
|