Berita / Pandemi Masih Mengancam, Jangan Mudik Dulu
Pandemi Masih Mengancam, Jangan Mudik Dulu
Penulis: Admin - Kamis, 29 April 2021
Kamis, 29 April 2021 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita Sp?.A (K), M.Sc, PhD meminta masyarakat bersabar untuk tidak mudik dulu pada lebaran tahun ini. Alasannya, saat ini bahaya pandemi COVID-19 masih mengancam. "Bahaya saat Pandemi COVID-19 masih mengancam. Tinggallah di rumah. Jangan mudik dulu lebaran ini," ujar Prof. Cissy, Rabu (28/4). Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menambahkan, bersilaturahmi dan saling mendoakan kepada orang tua dan saudara di kampung halaman tetap bisa dilakukan, meski dari jauh. Prof. Cissy pun mengingatkan kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Termasuk kepada masyarakat yang telah sudah vaksinasi lengkap. "Walaupun anda sudah vaksinasi lengkap masih bisa tertular dan menulari. Tetap patuhi protokol kesehatan. Salam sehat," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) ini. Sebelumya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito juga menyampaikan, Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pandemi COVID-19 yang dapat terkendali. Tren baik ini masih dapat terjaga, jika dibandingkan negara-negara di dunia yang mengalami kenaikan kasus. World Health Organization (WHO) mencatat 5 negara dengan kasus aktif tertinggi ialah Amerika Serikat (6.812.645), India (2.822.513), Brazil (1.099.201), Peracis (995.421) dan Turki (506.899). Saat ini, dalam era globalisasi dimana penularan virus tidak mengenal batas teritorial negara. Dan terbukti dengan ditemukannya mutasi virus yang menular dari satu negara ke negara lain, termasuk ditemukannya di Indonesia. Sedangkan sisi lainnya, ancaman juga muncul dari dalam negeri sendiri seiring masuknya periode bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang sangat terkait dengan tradisi mudik, atau bepergian yang berpotensi meningkatkan penularan antar daerah. "Untuk masyarakat diminta bersabar sejenak untuk tidak mudik dan bersilaturahmi bersama sanak saudara selama lebaran," kata Prof. Wiku.
Maklumat Pelayanan

Berita Terbaru

Visitasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Sunan Kalijaga Demak lolos tahap III dalam penilaian… Selengkapnya
Penyerahan Penghargaan Satyalencana Karya Satya
Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak dr. Nugroho Aris Kusuma, M.Kes menerima penghargaan Satyalencana… Selengkapnya
Tambahan Layanan Sore
Layanan Terapi Rehabilitasi Medik sekarang buka sampai sore hari Selengkapnya
Berita / Pandemi Masih Mengancam, Jangan Mudik Dulu
Pandemi Masih Mengancam, Jangan Mudik Dulu
Penulis: Admin - Kamis, 29 April 2021
Kamis, 29 April 2021 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof. dr. Cissy Rachiana Sudjana Prawira-Kartasasmita Sp?.A (K), M.Sc, PhD meminta masyarakat bersabar untuk tidak mudik dulu pada lebaran tahun ini. Alasannya, saat ini bahaya pandemi COVID-19 masih mengancam. "Bahaya saat Pandemi COVID-19 masih mengancam. Tinggallah di rumah. Jangan mudik dulu lebaran ini," ujar Prof. Cissy, Rabu (28/4). Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini menambahkan, bersilaturahmi dan saling mendoakan kepada orang tua dan saudara di kampung halaman tetap bisa dilakukan, meski dari jauh. Prof. Cissy pun mengingatkan kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan. Termasuk kepada masyarakat yang telah sudah vaksinasi lengkap. "Walaupun anda sudah vaksinasi lengkap masih bisa tertular dan menulari. Tetap patuhi protokol kesehatan. Salam sehat," kata Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (Peralmuni) ini. Sebelumya, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito juga menyampaikan, Indonesia merupakan negara dengan perkembangan pandemi COVID-19 yang dapat terkendali. Tren baik ini masih dapat terjaga, jika dibandingkan negara-negara di dunia yang mengalami kenaikan kasus. World Health Organization (WHO) mencatat 5 negara dengan kasus aktif tertinggi ialah Amerika Serikat (6.812.645), India (2.822.513), Brazil (1.099.201), Peracis (995.421) dan Turki (506.899). Saat ini, dalam era globalisasi dimana penularan virus tidak mengenal batas teritorial negara. Dan terbukti dengan ditemukannya mutasi virus yang menular dari satu negara ke negara lain, termasuk ditemukannya di Indonesia. Sedangkan sisi lainnya, ancaman juga muncul dari dalam negeri sendiri seiring masuknya periode bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri yang sangat terkait dengan tradisi mudik, atau bepergian yang berpotensi meningkatkan penularan antar daerah. "Untuk masyarakat diminta bersabar sejenak untuk tidak mudik dan bersilaturahmi bersama sanak saudara selama lebaran," kata Prof. Wiku.

Maklumat Pelayanan

Berita Terbaru
Visitasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah
04 November 2024
Rumah Sakit
Penyerahan Penghargaan Satyalencana Karya Satya
04 November 2024
Umum
Tambahan Layanan Sore
21 Oktober 2024
Pelayanan