Berita / Kenaikan Kasus Mingguan Harus Ditekan Hingga Dibawah 10 Persen
Kenaikan Kasus Mingguan Harus Ditekan Hingga Dibawah 10 Persen
Penulis: Admin -
Kamis, 04 Februari 2021
Kamis, 4 Februari 2021 Perkembangan terkini pada kasus positif COVID-19 per 2 Februari 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 10.379 kasus dengan jumlah kasus aktif 175.349 kasus atau persentasenya 15,9% dibandingkan rata-rata dunia 24,94%. Jumlah kesembuhan sebanyak 896.530 kasus atau 81,5% dibandingkan rata-rata dunia 72,90%. Pada kasus meninggal sebanyak 30.581 kasus atau 2,8% dibandingkan rata-rata dunia 2,16%.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan mingguan tingkat nasional per 31 Januari 2021, dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/2/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Minggu ini terjadi kenaikan kasus 9,5% dibanding minggu sebelumnya. Meski meningkat, kenaikan ini tidak sebesar minggu-minggu yang lalu. "Meskipun beberapa Minggu terakhir kenaikan kasus positif diwarnai 13 sampai 14 ribu kasus, namun apabila kita bisa mempertahankan persen kenaikan dibawah 10 persen, maka angka ini perlahan dapat turun," jelasnya.
Minggu ini, pada perkembangan kasus positif terdapat 5 provinsi teratas dengan kenaikan kasus tertinggi. Yakni Jawa Barat naik 12.171 (12.789 vs 24.960), Kalimantan Timur naik 646 (3.477 vs 4.123), Bali naik 220 (2.320 vs 2.540), Sulawesi Selatan naik 200 (979 vs 1.179) dan Kalimantan Selatan naik 186 (583 vs 769).
Angka kasus positif yang masih tinggi ini menurut Wiku ada beberapa faktor penyebab. Seperti pencatatan data yang terlambat, sehingga data kasus yang lalu baru tercatat saat ini. "Namun kondisi ini tidak serta-merta meniadakan fakta bahwa tingkat penularan masih tinggi di Indonesia. COVID-19 masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan perekonomian kita," katanya.
Pemerintah pusat dan daerah saat ini telah berupaya meningkatkan pelayanan COVID-19 seperti menambah jumlah tempat tidur pasien, menyediakan alat-alat penunjang pemeriksaan laboratorium serta meningkatkan pemeriksaan COVID-19. Dan masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, pada kasus kematian tingkat nasional, Wiku mengatakan perkembangan minggu ini buruk. Padahal pada Minggu sebelumnya perkembangannya membaik karena terjadi penurunan angka kenaikan kematian. Minggu ini angka kematian meningkat tajam naik 25,3% dari angka minggu sebelum sebesar 3%. Dan 5 provinsi teratas kenaikan tertinggi minggu ini terjadi di Jawa Barat karena meningkat lebih dari dua kali lipat dari minggu sebelumnya.
Jawa Barat naik 245 (170 vs 415), Jawa Tengah naik 142 (348 vs 490), Sulawesi Utara naik 38 (19 vs 57), DKI Jakarta najk 29 (250 vs 279) dan Kalimantan Utara naik 24 (0 vs 24). Pada persentase tertinggi be to ada di Jawa Timur (6,92%), Lampung (5,15%), Sumatera Selatan (4,74%), Aceh (4,09%) dan Jawa Tengah (4,02%).
Dalam menekan angka kematian harus menjadi prioritas utama dalam penanganan COVID-19. Karena angka kesembuhan dapat ditingkatkan dengan mudah. Karena berdasarkan data sebesar 77,5% kasus positif dan 78,6% kesembuhan berasal dari usia 19 - 59 tahun. Sedangkan angka kematian didominasi usia lebih dari 59 tahun sebesar 47,1%.
Lalu, pada kesembuhan mingguan naik signifikan yaitu naik 22,6% dibanding minggu sebelumnya. "Ini adalah kabar baik, dengan ini kesembuhan di Indonesia telah mengalami kenaikan selama 8 Minggu berturut-turut," jelasnya.
Ada 5 provinsi teratas kenaikan kesembuhan tertinggi yaitu Jawa Barat naik 3.618 (11.316 vs 14.934), Banten naik 2.991 (557 vs 3.549), Jawa Tengah naik 2.159 (5.007 vs 7.166), Kalimantan Utara najm 1.942 (78 vs 2.020) dan DI Yogyakarta naik 885 (1.466 vs 2.351). Persentase tertinggi di Riau (93,44%), Bengkulu (92,33%), Gorontalo (91,97%), DKI Jakarta (89,65%) dan Papua Barat (89,59%).
"Masih menjadi PR kita meningkatkan kesembuhan di usia lansia dan kelompok rentan. Kelompok rentan yang menunjukkan gejala COVID-19 atau terkonfirmasi positif, harap segera melaporkan fasilitas kesehatan setempat agar tidak terlambat ditangani, dengan begitu angka kenaikan kesembuhan dapat kita dongkrak secara lebih signifikan," pesan Wiku.
|
|
Visitasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Sunan Kalijaga Demak lolos tahap III dalam penilaian… Selengkapnya
Penyerahan Penghargaan Satyalencana Karya Satya
Direktur RSUD Sunan Kalijaga Demak dr. Nugroho Aris Kusuma, M.Kes menerima penghargaan Satyalencana… Selengkapnya
Tambahan Layanan Sore
Layanan Terapi Rehabilitasi Medik sekarang buka sampai sore hari Selengkapnya
|
Berita / Kenaikan Kasus Mingguan Harus Ditekan Hingga Dibawah 10 Persen
Kenaikan Kasus Mingguan Harus Ditekan Hingga Dibawah 10 Persen
Kamis, 4 Februari 2021 Perkembangan terkini pada kasus positif COVID-19 per 2 Februari 2021 terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 10.379 kasus dengan jumlah kasus aktif 175.349 kasus atau persentasenya 15,9% dibandingkan rata-rata dunia 24,94%. Jumlah kesembuhan sebanyak 896.530 kasus atau 81,5% dibandingkan rata-rata dunia 72,90%. Pada kasus meninggal sebanyak 30.581 kasus atau 2,8% dibandingkan rata-rata dunia 2,16%.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan mingguan tingkat nasional per 31 Januari 2021, dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (2/2/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Minggu ini terjadi kenaikan kasus 9,5% dibanding minggu sebelumnya. Meski meningkat, kenaikan ini tidak sebesar minggu-minggu yang lalu. "Meskipun beberapa Minggu terakhir kenaikan kasus positif diwarnai 13 sampai 14 ribu kasus, namun apabila kita bisa mempertahankan persen kenaikan dibawah 10 persen, maka angka ini perlahan dapat turun," jelasnya.
Minggu ini, pada perkembangan kasus positif terdapat 5 provinsi teratas dengan kenaikan kasus tertinggi. Yakni Jawa Barat naik 12.171 (12.789 vs 24.960), Kalimantan Timur naik 646 (3.477 vs 4.123), Bali naik 220 (2.320 vs 2.540), Sulawesi Selatan naik 200 (979 vs 1.179) dan Kalimantan Selatan naik 186 (583 vs 769).
Angka kasus positif yang masih tinggi ini menurut Wiku ada beberapa faktor penyebab. Seperti pencatatan data yang terlambat, sehingga data kasus yang lalu baru tercatat saat ini. "Namun kondisi ini tidak serta-merta meniadakan fakta bahwa tingkat penularan masih tinggi di Indonesia. COVID-19 masih menjadi ancaman besar bagi masyarakat dan perekonomian kita," katanya.
Pemerintah pusat dan daerah saat ini telah berupaya meningkatkan pelayanan COVID-19 seperti menambah jumlah tempat tidur pasien, menyediakan alat-alat penunjang pemeriksaan laboratorium serta meningkatkan pemeriksaan COVID-19. Dan masyarakat diharapkan menjadikan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, pada kasus kematian tingkat nasional, Wiku mengatakan perkembangan minggu ini buruk. Padahal pada Minggu sebelumnya perkembangannya membaik karena terjadi penurunan angka kenaikan kematian. Minggu ini angka kematian meningkat tajam naik 25,3% dari angka minggu sebelum sebesar 3%. Dan 5 provinsi teratas kenaikan tertinggi minggu ini terjadi di Jawa Barat karena meningkat lebih dari dua kali lipat dari minggu sebelumnya.
Jawa Barat naik 245 (170 vs 415), Jawa Tengah naik 142 (348 vs 490), Sulawesi Utara naik 38 (19 vs 57), DKI Jakarta najk 29 (250 vs 279) dan Kalimantan Utara naik 24 (0 vs 24). Pada persentase tertinggi be to ada di Jawa Timur (6,92%), Lampung (5,15%), Sumatera Selatan (4,74%), Aceh (4,09%) dan Jawa Tengah (4,02%).
Dalam menekan angka kematian harus menjadi prioritas utama dalam penanganan COVID-19. Karena angka kesembuhan dapat ditingkatkan dengan mudah. Karena berdasarkan data sebesar 77,5% kasus positif dan 78,6% kesembuhan berasal dari usia 19 - 59 tahun. Sedangkan angka kematian didominasi usia lebih dari 59 tahun sebesar 47,1%.
Lalu, pada kesembuhan mingguan naik signifikan yaitu naik 22,6% dibanding minggu sebelumnya. "Ini adalah kabar baik, dengan ini kesembuhan di Indonesia telah mengalami kenaikan selama 8 Minggu berturut-turut," jelasnya.
Ada 5 provinsi teratas kenaikan kesembuhan tertinggi yaitu Jawa Barat naik 3.618 (11.316 vs 14.934), Banten naik 2.991 (557 vs 3.549), Jawa Tengah naik 2.159 (5.007 vs 7.166), Kalimantan Utara najm 1.942 (78 vs 2.020) dan DI Yogyakarta naik 885 (1.466 vs 2.351). Persentase tertinggi di Riau (93,44%), Bengkulu (92,33%), Gorontalo (91,97%), DKI Jakarta (89,65%) dan Papua Barat (89,59%).
"Masih menjadi PR kita meningkatkan kesembuhan di usia lansia dan kelompok rentan. Kelompok rentan yang menunjukkan gejala COVID-19 atau terkonfirmasi positif, harap segera melaporkan fasilitas kesehatan setempat agar tidak terlambat ditangani, dengan begitu angka kenaikan kesembuhan dapat kita dongkrak secara lebih signifikan," pesan Wiku. Berita Terbaru
|